❄️ Dalil Tentang Manusia Tempat Salah Dan Lupa
Makabeliau langsung bertanya padanya, "Wahai Sulaik, bangun dan shalatlah dua raka'at, kerjakanlah dengan ringan." Kemudian beliau bersabda, "Jika salah seorang dari kalian datang pada hari Jum'at, sedangkan imam sedang berkhutbah, maka hendaklah dia shalat dua raka'at, dan hendaknya dia mengerjakannya dengan ringan." (HR. Al
Dansesungguhnya azab di akhirat itu lebih berat dan lebih kekal." (Thaha: 127) Kalau di dunia, siksaan yang paling berat akan menyebabkan seseorang mati, dan itu hanya sekali. Berbeda halnya di neraka, setiap siksaan azab neraka akan menyebabkan kematian yang berulang-ulang kali. Karena pedihnya siksaan tersebut, azab neraka akan
Penulis Fithri Istiqomah* Semua orang pasti pernah mengalami lupa. Bahkan sosok pribadi sekelas Rasul pun juga pernah mengalami hal tersebut. Lupa memanglah hal wajar, karena ia memang dilekatkan sebagai salah satu fitrah manusia. Namun, sering kali lupa ini menjadi hal yang sangat menjengkelkan. Bagi pelajar, lupa terhadap materi ujian yang telah dilahap dengan sistem kebut []
BincangSyariahCom - Bila melihat keterkaitan isi dari surat sebelumnya, surat ini merupakan turunan dari khusus ke umum.Surat Alam Nasyrah atau yang lebih dikenal dengan nama al-Insyirah adalah surat sebelum surat At-Tin yang berkesimpulan Rasulullah saw adalah manusia paling sempurna yang telah dianugerahi keistimewaan oleh Allah swt berupa kelapangan dada, keringanan beban serta kesehatan
Manusia tempat salah dan lupa. · Sen 9 Sya'ban 1442H. Oleh Irbadh Kendari Pra-Tahfizh. Saudaraku yang semoga Allah rahmati, kita adalah manusia biasa yang banyak kekurangan dan banyak melakukan dosa. Sebagaimana dalam sebuah hadis, Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda:
Tempatyang Rusak dan Kosong Tidak mustahil jika jin mencintai manusia, tidak kiralah jin betina mencintai manusia lelaki atau sebaliknya Untuk menentukan puncanya kena Jin asyik ialah jin yang jatuh cinta dengan manusia Bekam (hijama) juga menunjukkan kesan yg positif terhadap gangguan panik Tahukah anda, salah satu cara untuk kesan atau scan
PenciptaanManusia dari Tanah serta Potensi Kesombongannya (Sebuah Refleksi) Ditulis oleh : Drs. Zulkarnain M.H./KMS. Langsa. Allah menciptakan manusia dari unsur tanah. Dalam salah satu hadist disebutkan "Sesungguhnya Allah menciptakan Adam dari gumpalan tanah yang diambil dari seluruh tempat yang ada di bumi".
Karenaitulah perlu kita pahami contoh-contoh sikap yang masuk dalam kategori qonaah: 1. Selalu bersyukur. Bersyukur atas apa yang diberikan oleh Allah SWT, meski hasil yang terlihat dari mata manusia hanya sejumlah kecil. Namun, itulah hasil yang kita dapatkan harus diterima dengan lapang dada. 2.
Adapunjenis salat jamak dan qasar dibedakan menjadi 2 macam yakni jamak taqdim dan jamak takhir begitu juga dengan qasar. Untuk lebih jelasnya berikut ulasan syarat musafir menjamak salat lengkap dengan dalil dan cara pelaksanaannya melansir dari Kanwil Kemenag Jawa Barat dan Skripsi "Hukum Menjama' dan Mengqashar Shalat" Karya Rika Juliana.
zVQuUE. Hadits memegang peranan penting dalam Islam. Hadits adalah sebuah laporan atau cerita tentang perkataan, perbuatan, atau persetujuan Nabi Muhammad. Hadits menjadi sumber hukum kedua setelah Al-Quran dalam Islam. Ada banyak hadits yang dipercayai sebagai pedoman hidup bagi umat Islam, salah satunya adalah hadits manusia tempat salah dan ini merupakan pengingat untuk manusia agar senantiasa berhati-hati dalam setiap tindakannya. Manusia sebagai makhluk yang tidak sempurna tentunya akan sering melakukan kesalahan dan melupakan hal-hal yang seharusnya diingat. Dalam hadits ini, Nabi Muhammad mengajarkan cara untuk mengingat dan menghindari kesalahan tersebut. Berikut ini akan dibahas lebih lanjut mengenai hadits manusia tempat salah dan manusia tempat salah dan lupa adalah salah satu hadits yang banyak dipercayai oleh umat Islam. Hadits ini berisi pesan Nabi Muhammad untuk menghindari perbuatan yang salah dan mengingat hal-hal yang penting. Hadits ini juga menekankan pentingnya beristighfar dan memohon ampunan kepada Allah SWT. Berikut ini adalah teks lengkap hadits manusia tempat salah dan lupaHadits Manusia Tempat Salah dan Lupa“Kullu Bni Adam Khataa, Wa Khairul Khataa’ina At Taawwabun.” Artinya “Setiap anak Adam itu bersalah, dan sebaik-baik orang yang bersalah adalah orang yang bertaubat.”Hadits ini menegaskan bahwa manusia tidaklah sempurna dan sering melakukan kesalahan. Namun, manusia harus senantiasa berusaha untuk memperbaiki diri dan bertaubat kepada Allah SWT. Selain itu, hadits ini juga mengajarkan bahwa Allah SWT senantiasa memberikan kesempatan kepada hamba-Nya untuk bertaubat dan memohon Hadits Manusia Tempat Salah dan LupaHadits manusia tempat salah dan lupa mengandung beberapa pesan penting yang harus dipahami oleh umat Islam. Berikut ini adalah penjelasan mengenai pesan-pesan yang terkandung dalam hadits iniManusia Tidak SempurnaSetiap manusia di dunia ini tidaklah sempurna. Manusia sering melakukan kesalahan dan tidak luput dari dosa. Oleh karena itu, manusia harus senantiasa berusaha untuk memperbaiki diri dan menghindari kesalahan yang sama di masa depan. Dalam hadits ini, Nabi Muhammad mengajarkan bahwa kesalahan adalah hal yang wajar terjadi pada manusia. Namun, manusia harus berusaha untuk memperbaiki kesalahan Kepada Allah SWTHadits manusia tempat salah dan lupa mengajarkan pentingnya bertaubat kepada Allah SWT. Taubat adalah upaya untuk memperbaiki diri dan memohon ampunan atas kesalahan yang telah dilakukan. Dalam hadits ini, Nabi Muhammad mengajarkan bahwa sebaik-baik orang yang bersalah adalah orang yang bertaubat kepada Allah Ampunan Allah SWTManusia sering melakukan kesalahan dan melupakan hal-hal yang seharusnya diingat. Oleh karena itu, manusia harus senantiasa memohon ampunan kepada Allah SWT. Dalam hadits ini, Nabi Muhammad mengajarkan bahwa Allah SWT senantiasa memberikan kesempatan kepada hamba-Nya untuk bertaubat dan memohon ampunan. Oleh karena itu, manusia harus senantiasa berusaha untuk dekat dengan Allah SWT dan meraih Hadits Manusia Tempat Salah dan Lupa dalam Kehidupan Sehari-hariHadits manusia tempat salah dan lupa dapat diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari. Berikut ini adalah beberapa aplikasi hadits manusia tempat salah dan lupa yang dapat dilakukanMemperbaiki DiriSetiap manusia pasti melakukan kesalahan dan melakukan dosa. Oleh karena itu, manusia harus berusaha untuk memperbaiki diri dan menghindari kesalahan yang sama di masa depan. Dalam hadits manusia tempat salah dan lupa, Nabi Muhammad mengajarkan bahwa setiap anak Adam itu bersalah, namun sebaik-baik orang yang bersalah adalah orang yang bertaubat. Oleh karena itu, manusia harus senantiasa berusaha untuk memperbaiki diri dan bertaubat kepada Allah Hal-hal PentingManusia sering melupakan hal-hal yang seharusnya diingat dan sering melakukan kesalahan karena kelalaian. Oleh karena itu, manusia harus senantiasa mengingat hal-hal penting dan berhati-hati dalam setiap tindakannya. Dalam hadits manusia tempat salah dan lupa, Nabi Muhammad mengajarkan pentingnya untuk mengingat dan menghindari kesalahan. Oleh karena itu, manusia harus senantiasa berusaha untuk mengingat hal-hal penting dan menghindari kesalahan yang sama di masa Ampunan Kepada Allah SWTManusia sering melakukan kesalahan dan melupakan hal-hal yang seharusnya diingat. Oleh karena itu, manusia harus senantiasa memohon ampunan kepada Allah SWT. Dalam hadits manusia tempat salah dan lupa, Nabi Muhammad mengajarkan bahwa Allah SWT senantiasa memberikan kesempatan kepada hamba-Nya untuk bertaubat dan memohon ampunan. Oleh karena itu, manusia harus senantiasa berusaha untuk dekat dengan Allah SWT dan meraih manusia tempat salah dan lupa mengajarkan manusia untuk menghindari perbuatan yang salah dan mengingat hal-hal yang penting. Hadits ini juga menekankan pentingnya beristighfar dan memohon ampunan kepada Allah SWT. Manusia sebagai makhluk yang tidak sempurna tentunya akan sering melakukan kesalahan dan melupakan hal-hal yang seharusnya diingat. Oleh karena itu, hadits ini menjadi pengingat untuk manusia agar senantiasa berhati-hati dalam setiap manusia tempat salah dan lupa dapat diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari. Manusia harus senantiasa berusaha untuk memperbaiki diri dan menghindari kesalahan yang sama di masa depan. Selain itu, manusia harus senantiasa mengingat hal-hal penting dan memohon ampunan kepada Allah SWT. Dengan mengaplikasikan hadits ini dalam kehidupan sehari-hari, diharapkan manusia dapat menjadi lebih baik dan mendapatkan ridha Allah video of Hadits Manusia Tempat Salah dan Lupa Mengingat dan Menghindari Kesalahan
JUDUL di atas adalah terjemahan dari pepatah Arab yang sangat populer dan seringkali menjadi dalil "pembenar" diri bagi orang yang melakukan kesalahan dan lupa akan sesuatu. JUDUL di atas adalah terjemahan dari pepatah Arab yang sangat populer dan seringkali menjadi dalil "pembenar" diri bagi orang yang melakukan kesalahan dan lupa akan sesuatu. Pepatah itu tak salah karena memang ada landasannya, yakni hadits rimayat Imam Turmudzi "Setiap anak Adam pernah berbuat salah dan sebaik-baik yang berbuat salah adalah yang bertobat dari kesalahannya." Ada juga hadits riwayat Ibnu Majah "Sesungguhnya Allah menghapuskan dari umatku dosa ketika mereka dalam keadaan keliru, lupa dan dipaksa." Kemudian ada pertanyaan bagaimana dengan orang yang pura-pura lupa? Apakah dia juga juga dianggap tidak berdosa? Jawaban tegasnya adalah BERDOSA, bahkan dosanya bisa berlipat karena telah melakukan kebohongan publik yang merugikan orang lain. Nah, tipe pura-pura lupa seperti ini mulai marak jaman kita ini, terlebih orang-orang yang tertimpa kasus dan dibawa ke pengadilan. Rata-rata jawabannya adalah "saya lupa." Dalam kasus di luar pengadilan juga banyak. Perhatikan kisah berikut ini. Seorang tamu dengan malu-malu bertamu ke seorang ustadz yang dikenal ramah dan suka membantu kesulitan para jamaahnya. Ustadz itu bertanya "Apakabar? Agak lama juga kita tak jumpa di pengajian?" Orang itu dengan tersipu-sipu menjawab " Iya Ustadz. Saya baik ustadz. Saya sowan ke sini karena ingin berobat ustadz. Saya sakit." Ustadz lalu bertanya sakit apa dan sejak kapan. Dijawabnya bahwa penyakitnya adalah penyakit lupa. Jadi pelupa. Ingatan hanya bisa normal untuk periatiwa jangka pendek, lewat sehari biasanya lupa. Lalu orang itu meminta saran obat pada ustadz itu. Sebelum kasih saran obat, dengan senyum-senyum ustadz itu iseng bertanya "Bagaimana dengan utang Bapak 25 juta ke saya tiga bulan yang lalu? Apa sudah ada?" Orang itu menjawab "Maaf ustadz. Sudah lupa. Itu kan sudah lama. Jadi terhapus dari ingatan. Saya lupa betul. Makanya tanya obat pelupa." Tiba-tiba, ayam jantan milik ustadz berkokok. Ustadz berkata "Itu ayam jantannya sudah besar. Itu ayam jantan yang 5 bulan yang lalu kau kasihkan ke saya." Orang itu merespon " O ya. Waktu hujan-hujan itu ya ustadz?"
Materi khutbah Jumat singkat kali ini mengingatkan jamaah akan tiga sifat yang menjadi biang dari keburukan dan kesalahan yakni takabur, hasud, serta tamak. Umat Islam diharuskan untuk menghindari ketiga sifat tercela tersebut. Kepentingannya adalah agar memperoleh kebahagiaan dan dijamin akan selamat di dunia hingga kelak di akhirat. Naskah khutbah Jumat singkat ini tentu saja dapat digandakan dan dibagi secara luas. Agar dapat menjadi pengingat dan sebagai tambahan jariyah. Redaksi Khutbah I إن الحمد لله نحمده ونستعينه ونستغفره ونعوذ بالله من شرور أنفسنا ومن سيِّأتِ أعمالنا مَن يهده الله فلامُضِلَّ لَه وَمن يُضْلِلْهُ فَلَاهَادِيَ لَه أشهد أن لا اله إلا الله وحده لا شريك له وأشهد أن محمدا عبده و رسوله . اللهم صل وسلم وبارك على سيدنا محمد وعلى أله وصحبه أجمعين أما بعد. فياعباد الله أوصيكم ونفسى بتقوى الله Jamaah Jumat Rahimakumullah Pada kesempatan istimewa ini marilah kita saling mengingatkan untuk meningkatkan takwallah. Implementasinya adalah dengan menjalankan yang diperintah dan menjauhi larangan-Nya. Semoga dengan demikian kita termasuk hamba yang beruntung. Hadirin yang Berbahagia Dalam sebuah hadits disebutkan bahwa manusia adalah tempat salah dan lupa. Pernyataan ini secara sepintas hendak memberi ruang seluas-luasnya bagi manusia untuk berbuat kesalahan, padahal tidak. Justru sebaliknya, hadits ini ingin memberi rambu-rambu kepada para hamba Allah bahwa diri mereka sangat rentan berbuat lalai dan terjerumus dalam kekeliruan. Yang paling penting bagi manusia adalah senantiasa hati-hati agar tidak terperosok ke lubang dosa dan kesalahan. Tentang hal ini, sebagaiman tercantum dalam kitab Muntabihat alal Istiddi li Yaumil Mîâd, Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam bersabda أَوْحَى اللهُ تَعَالَى إِلَى مُوْسَى بْنِ عِمْرَان فِي التّوْراتِ إِنَّ أُمَّهَاتُ اْلخَطَايَا ثَلَاثٌ الكِبْرُ وَالْحَسَدُ وَالْحِرْصُ، فَنَشَأَ مِنْهَا سِتَّةٌ فَصِرْنَ تِسْعَةٌ الأُوْلى مِنَ السِّتَّةِ الشِّبَعُ وَالنَّوْمُ وَالرَّاحَةُ وَحُبُّ الْأَمْوَالِ وَحُبُّ الثَّناَءِ وَالْمَحْمَدَةِ وَحُبُّ الرِّيَاسَةِ Artinya Allah menurunkan wahyu kepada Nabi Musa ibn Imran dalam kitab Taurat Sesungguhnya induk dari segala kesalahan ada tiga, yakni takabur, hasud, dan tamak. Ketiganya melahirkan enam hal, yaitu rasa kenyang, tidur, waktu senggang, cinta harta, gila pujian, dan cinta jabatan. Hadirin yang Dimuliakan Allah Bahwa sifat pertama sebagai biang kesalahan adalah takabur atau angkuh serta sombong. Sifat ini sangat menjerumuskan karena seorang hamba dibutakan oleh perasaan diri sendiri yang unggul dan di saat yang bersamaan memandang rendah orang lain. Kita tahu, iblis dikutuk masuk neraka selama-lamanya karena sifat ini. Perasaan bahwa iblis lebih utama dan mulia dari Nabi Adam Alaihis Salam membuatnya membangkang dari perintah Allah Subhanahu Wa Taala. Ia memilih jatuh dalam kegelapan selamanya ketimbang menaruh rasa hormat kepada Nabi Adam. Tampaklah bagaimana al-kibru atau keangkuhan memunculkan rasa paling benar sendiri, paling mulia sendiri, dan karenanya secara sadar maupun tidak merasa pantas untuk merendahkan yang lainnya. Sifat takabur juga berakibat pada hilangnya ketawadukan kepada sesama karena telah silap akan kekurangan dan kesalahan diri sendiri. الكِبْرُ بَطْرُ الْحَقِّ وَغَمْطُ النَّاسِ Artinya Takabur merupakan sikap mengingkari kebenaran dan memandang remeh manusia yang lain. Jamaah yang Mulia Yang kedua adalah hasud. Istilah lain dari sifat ini adalah iri atau dengki. Orang yang hasud memiliki ciri menjilat ketika sedang berhadapan dan mengumpat saat berada di belakang. Orang yang dihinggapi penyakit hati ini selalu diliputi rasa susah kala menyaksikan orang lain gembira; dan sebaliknya, merasa gembira kala orang lain sedang susah. Selain menyiksa batin sendiri, hasud juga menggerogoti amal kebaikan. إيَّاكم والحسدَ، فإنَّ الحسدَ يأكلُ الحسناتِ كما تأكلُ النَّارُ الحطبَ Artinya Jauhilah hasud karena sesungguhnya hasud menggerogoti kebaikan-kebaikan sebagaimana api menggerogoti kayu bakar. HR Abu Dawud Hadirin Rahimakumullah Biang kesalahan yang ketiga adalah al-hirsu atau tamak. Yang dimaksud dalam hal ini adalah serakah terhadap kehidupan duniawi. Sebagaimana yang diberikan kepada iblis dan binatang, Allah juga menganugerahi kita keinginan-keinginan. Hanya saja Allah memberikah kita batasan-batasan sehingga keinginan tersebut tersalurkan secara manusiawi dan sewajarnya. Tamak tak kalah membahayakannya dari takabur dan hasud. Orang yang dijangkiti sifat serakah biasanya tak peduli dengan kondisi di sekelilingnya, bahkan kadang kondisinya sendiri. Kesilapan dengan keuntungan materi yang besar bisa membuat sebuah perusahaan tambang terus mengeruk kekayaan bumi meski berakibat buruk bagi keseimbangan alam dan kehidupan warga sekitar. Seorang politisi rela melakukan risywah suap dan fitnah karena serakah terhadap jabatan. Jamaah Shalat Jumat yang Berbahagia Ketiga sifat itulah yang disebut ummahatul khathâyâ atau biang kesalahan. Dikatakan “biang” karena ketiganya menjadi faktor utama dan pemicu munculnya dosa-dosa lain. Khatib mengajak diri sendiri juga kepada hadirin sekalian untuk senantiasa mengevaluasi diri, seberapa jauh kita dihinggapi ketiga penyakit hati tersebut. Dan mari kita perbaiki selagi kesadaran masih bersemayam di dalam hati. Karena Nabi Shallallahu 'Alaihi Wasallam pernah bersabda كُلُّ بَنِيْ آدَمَ خَطَّاءٌ وَ خَيْرُ الْخَطَّائِيْنَ التَّوَّبُوْنَ. رَوَاهُ التِّرْمـِذِيُّ Artinya Setiap anak Adam manusia berbuat kesalahan, dan sebaik-baiknya orang yang bersalah adalah yang bertobat. HR At-Tirmidzi Demikian khutbah singkat yang bisa disampaikan sebagai pengingat diri dan jamaah Jumat agar senantiasa berupaya mengindari dari biangnya keburukan. Percayalah, dengan menghindari tiga sifat tersebut, maka kita akan selamat di dunia apalagi kelak di akhirat. Amin ya rabbal alamin. بَارَكَ الله لِي وَلَكُمْ فِى اْلقُرْآنِ اْلعَظِيْمِ، وَنَفَعَنِي وَإِيَّاكُمْ بِمَافِيْهِ مِنْ آيَةِ وَذِكْرِ الْحَكِيْمِ وَتَقَبَّلَ اللهُ مِنَّا وَمِنْكُمْ تِلاَوَتَهُ وَإِنَّهُ هُوَ السَّمِيْعُ العَلِيْمُ، وَأَقُوْلُ قَوْلِي هَذَا فَأسْتَغْفِرُ اللهَ العَظِيْمَ إِنَّهُ هُوَ الغَفُوْرُ الرَّحِيْم Khutbah II اَلْحَمْدُ للهِ عَلىَ اِحْسَانِهِ وَالشُّكْرُ لَهُ عَلىَ تَوْفِيْقِهِ وَاِمْتِنَانِهِ. وَاَشْهَدُ اَنْ لاَ اِلَهَ اِلاَّ اللهُ وَاللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ وَاَشْهَدُ اَنَّ سَيِّدَنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ الدَّاعِى اِلىَ رِضْوَانِهِ اللهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وِعَلَى اَلِهِ وَاَصْحَابِهِ وَسَلِّمْ تَسْلِيْمًا كِثيْرًا اَمَّا بَعْدُ فَياَ اَيُّهَا النَّاسُ اِتَّقُوااللهَ فِيْمَا اَمَرَ وَانْتَهُوْا عَمَّا نَهَى وَاعْلَمُوْا اَنَّ اللهّ اَمَرَكُمْ بِاَمْرٍ بَدَأَ فِيْهِ بِنَفْسِهِ وَثَـنَى بِمَلآ ئِكَتِهِ بِقُدْسِهِ وَقَالَ تَعاَلَى اِنَّ اللهَ وَمَلآ ئِكَتَهُ يُصَلُّوْنَ عَلىَ النَّبِى يآ اَيُّهَا الَّذِيْنَ آمَنُوْا صَلُّوْا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوْا تَسْلِيْمًا اللهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلِّمْ وَعَلَى آلِ سَيِّدِناَ مُحَمَّدٍ وَعَلَى اَنْبِيآئِكَ وَرُسُلِكَ وَمَلآئِكَةِ اْلمُقَرَّبِيْنَ وَارْضَ اللّهُمَّ عَنِ اْلخُلَفَاءِ الرَّاشِدِيْنَ اَبِى بَكْرٍوَعُمَروَعُثْمَان وَعَلِى وَعَنْ بَقِيَّةِ الصَّحَابَةِ وَالتَّابِعِيْنَ وَتَابِعِي التَّابِعِيْنَ لَهُمْ بِاِحْسَانٍ اِلَىيَوْمِ الدِّيْنِ وَارْضَ عَنَّا مَعَهُمْ بِرَحْمَتِكَ يَا اَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ اَللهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُؤْمِنِيْنَ وَاْلمُؤْمِنَاتِ وَاْلمُسْلِمِيْنَ وَاْلمُسْلِمَاتِ اَلاَحْيآءُ مِنْهُمْ وَاْلاَمْوَاتِ اللهُمَّ اَعِزَّ اْلاِسْلاَمَ وَاْلمُسْلِمِيْنَ وَأَذِلَّ الشِّرْكَ وَاْلمُشْرِكِيْنَ وَانْصُرْ عِبَادَكَ اْلمُوَحِّدِيَّةَ وَانْصُرْ مَنْ نَصَرَ الدِّيْنَ وَاخْذُلْ مَنْ خَذَلَ اْلمُسْلِمِيْنَ وَ دَمِّرْ اَعْدَاءَالدِّيْنِ وَاعْلِ كَلِمَاتِكَ اِلَى يَوْمَ الدِّيْنِ. اللهُمَّ ادْفَعْ عَنَّا اْلبَلاَءَ وَاْلوَبَاءَ وَالزَّلاَزِلَ وَاْلمِحَنَ وَسُوْءَ اْلفِتْنَةِ وَاْلمِحَنَ مَا ظَهَرَ مِنْهَا وَمَا بَطَنَ عَنْ بَلَدِنَا اِنْدُونِيْسِيَّا خآصَّةً وَسَائِرِ اْلبُلْدَانِ اْلمُسْلِمِيْنَ عآمَّةً يَا رَبَّ اْلعَالَمِيْنَ. رَبَّنَا آتِناَ فِى الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِى اْلآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ. رَبَّنَا ظَلَمْنَا اَنْفُسَنَاوَاِنْ لَمْ تَغْفِرْ لَنَا وَتَرْحَمْنَا لَنَكُوْنَنَّ مِنَ اْلخَاسِرِيْنَ عِبَادَاللهِ ! اِنَّ اللهَ يَأْمُرُنَا بِاْلعَدْلِ وَاْلاِحْسَانِ وَإِيْتآءِ ذِى اْلقُرْبىَ وَيَنْهَى عَنِ اْلفَحْشآءِ وَاْلمُنْكَرِ وَاْلبَغْي يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ وَاذْكُرُوااللهَ اْلعَظِيْمَ يَذْكُرْكُمْ وَاشْكُرُوْهُ عَلىَ نِعَمِهِ يَزِدْكُمْ وَلَذِكْرُ اللهِ اَكْبَرْ
dalil tentang manusia tempat salah dan lupa